BAB berdarah tidak selalu menandakan adanya kondisi berbahaya. Namun, terlepas dari itu semua, banyak orang yang kerap merasa khawatir ketika mengalami kondisi tersebut. Lantas, adakah yang bisa dilakukan untuk menangani BAB berdarah? Cari tahu informasinya dalam artikel Medikacare berikut ini.
Jika Anda menemukan darah di dalam feses, maka dapat menandakan adanya perdarahan di saluran pencernaan. Terkadang jumlah darah yang dikeluarkan sangat sedikit, sehingga hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan medis.
BAB disertai darah juga bisa ditemukan dalam feses yang tampak kehitaman dan lengket. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh perdarahan pada saluran pencernaan bagian atas. BAB disertai darah yang menetes dapat terjadi ketika ada sesuatu yang memicu gangguan pada saluran pencernaan.
Penanganan BAB Berdarah Berdasarkan Penyebabnya
Berikut ini adalah beberapa metode yang bisa dilakukan untuk menangani BAB berdarah berdasarkan penyebab yang mendasarinya:1. Wasir
Pada kondisi wasir yang masih tergolong ringan (stadium 1) gejala utamanya tidak terlihat karena pembuluh darah pada anus hanya membengkak di bagian dalam dan tidak keluar dari lubang anus. Nah, wasir pada stadium 1 umumnya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan medis.Jika stadium wasir memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi (stadium 3 dan 4), penderitanya akan mengalami perdarahan disertai dengan pembengkakan anus yang menonjol keluar. Untuk menangani kondisi ini, penderitanya perlu menjalani pembedahan untuk memotong aliran darah agar pembengkakan pembuluh darah di anus segera terhenti.
2. Fisura Ani
Fisura ani adalah luka atau robekan kecil pada jaringan di dalam anus. Biasanya, muncul akibat gesekan antara otot anus dengan feses yang bertekstur keras atau berukuran cukup besar saat BAB. Sebagian besar kondisi fisura ani bisa disembuhkan tanpa pengobatan. Artinya, masalah BAB berdarah akibat fisura ani bisa sembuh dengan sendirinya.3. Gastroenteritis
Gastroensteritis adalah salah satu gangguan di saluran pencernaan yang ditandai dengan buang air besar berdarah dan muntah. Penyakit ini disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri. Namun, gastroenteritis biasanya bisa sembuh dalam jangka waktu beberapa minggu. Seiring membaiknya gejala, BAB berdarah yang muncul pun bisa sembuh dengan sendirinya.4. Polip Usus Besar
Polip usus besar adalah kondisi tumbuhnya jaringan abnormal pada usus besar. Ketika Anda mengalami kondisi ini, bagian rektum bisa mengalami perdarahan. Jaringan polip usus bisa menimbulkan perdarahan dan membuat jaringan polip terkelupas, dikarenakan bergesekannya dengan jaringan di sekitarnya pada saat buang air besar.Masalah BAB berdarah akibat polip usus besar ini tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Anda harus menjalani prosedur operasi untuk membuang jaringan polip.
5. Divertikula
Divertikula adalah munculnya kantung abnormal dari dari usus bagian bawah. Jika divertikula ini mengalami infeksi atau peradangan (divertikulitis), kondisi ini bisa membuat feses berdarah dan nyeri yang tak tertahankan.Kondisi divertikulitis perlu ditangani melalui prosedur operasi. Selain itu, sebuah riset mengungkapkan bahwa infeksi dan peradangan pada divertikulitis dapat dikelola dengan mengonsumsi antibiotik selama empat hari.
6. Kanker Usus Besar (kolorektal)
Kanker adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang bisa merusak fungsi organ disekitarnya. Salah satu gejala dari kanker kolorektal adalah feses yang berwarna kehitaman disertai darah. Kanker usus besar dapat ditangani melalui operasi untuk mengangkat jaringan kanker dan kemoterapi untuk membasmi sel-sel kanker.Itulah informasi seputar penanganan BAB berdarah berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui ragam penyebab BAB berdarah agar penanganan yang diberikan sesuai dengan kondisi Anda. Jangan lupa untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan sehat, rutin berolahraga dan penuhi kebutuhan cairan tubuh, ya.
